Mengenai Saya

Foto saya
Madiun, Jawa timur, Indonesia
Apa yang anda wariskan untuk masa depan?

Total Tayangan Halaman

Selasa, 13 Maret 2012

Tutorial Jadi Preman Ngamen


Jaman sekarang ini sarana transportasi sangat mudah dan banyak sekali, bagi anda yang tidak punya kendaraan sendiri tidak perlu bingung kalau mau bepergian kemana-mana. Anda tinggal pergi ke halte, terminal atau tempat-tempat biasa kendaraan umum nge-tem (menugnggu penumpag-red) dan andapun langsung bisa bepergian ke manapun tujuan anda.


Selain untuk transportasi ternyata kendaraan umum ini juga memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak orang, seperti sopir, kondektur, kenek, pedagang asongan, calo tiket dan tidak ketinggalan preman ngamen. Preman ngamen? Bagi anda yang belum tau preman ngamen, berikut Bulu-bulu berikan deskripsinya :

  1. Membawa gitar (Gede/kecil) atau alat musik lain (tidak harus alat musik yang penting bisa mengeluarkan suara kalau bisa yang berisik biar pada ga pura-pura tidur).
  2. Mengatasnamakan dirinya pengamen/pencari nafkah yang halal daripada ngrampok dll (tapi pada kenyataanya dalam "ngamen" dia menyebar teror yang membuat orang jadi takut dan akhirnya ngasih duit biarpun ga ikhlas).
  3. Suara tidak diutamakan yang penting bisa didenger walaupun ga jelas nyanyi apaan.
  4. Serem.
Nah, itulah beberapa deskripsi mendasar tentang preman ngamen, yang memang membutuhkan keahlian, pengalaman dan kerja keras. Bagi anda yang tertantang mendalami profesi ini, di sini akan Bulu-bulu share beberapa tips jitu untuk menjadi Preman Ngamen.

1. PENAMPILAN
Penampilan adalah faktor yang sangat penting kalau anda ingin menjajal dunia yang kejam ini. Penampilan harus kelihatan sangar minimal ber-tato. Usahakan sebelum beraksi jangan mandi selama 1 minggu agar orang benar-benar yakin dan beranggapan bahwa anda adalah orang yang bengis, kejam, dekil dan tidak pandang bulu. Supaya mereka tidak ragu-ragu untuk mengeluarkan isi dompetnya.


2. GREETING
Pembukaan harus dilakukan sebelum anda beraksi agar semua tau maksud dan tujuan anda. Sebagai contoh "Selamat malam para penumpang, pengamen lagi pengamen lagi, mungkin bapak/ibu/mas/mbak sudah capek liat pengamen terus. Tapi kami tidak minta-minta pada anda, kami hanya mencari nafkah. Kami bisa saja merampok atau menodong anda, tapi kami tidak mau lebih baik kami minta dengan baik-baik. Janganlah berpikiran buruk dan pelit, seribu dua ribu tidak membuat anda miskin." Kira-kira seperti itulah pembukaan preman ngamen sejati.

3. BISA NYANYI (Tidak Wajib Sebenarnya)
Perlu kamu ketahui bahwa bernyanyi itu tidak terlalu penting ketika kamu mau menjadi pengamen preman. Kalau kamu mau nyanyi ya nyanyi aja, tapi kalo nggak juga gak papa kok. Santai aja. Kalau kamu mau nyanyi, pastikan semua orang mendengarkan kamu bernyanyi. Kalo ada orang yang gak dengerin kamu nyanyi (misal ngobrol sendiri atau pake earphone) pastikan kamu menyindir mereka secara langsung atau mengintimidasi mereka, seperti misalnya dengan cara bernyanyi di samping mereka keras-keras.Tapi kalo kamu gak mau nyanyi, begitu kamu selesai mengucapkan salam pembuka, langsung minta duit aja. Gampang!

4. MINTA UANGNYA
Ini dia bagian yang pastinya paling kamu tunggu-tunggu. Untuk meminta uang, yang perlu kamu lakukan hanyalah menyodorkan “kantung uang” kamu. Kantung uang ini sih biasanya hanya berupa bekas bungkus permen yang gede, seperti misalnya bungkus permen relaxa atau kopiko. Jadi ntar bekas bungkusan ini kamu lipet dikit atasnya, terus kamu kerincing-kerincingin aja ke semua penumpang.Ada yang gak mau ngasih duit? Langsung aja teriakin “PELIT!!!”. Puas banget kan tuh rasanya! Intinya, kalo ada yang gak mau ngasih duit ya gak papa. Tapi pastiin dia ngerasa gak enak/kesel sama kamu karena dia gak ngasih duit. Nah, setelah kamu selesai minta duit, tinggal turun dari bis deh. Jangan bayar ya. Kalo bayar mah namanya bukan pengamen preman.Nah, demikianlah tutorial menjadi pengamen preman. Gampang kan? Gak perlu pinter-pinter kok, justru kamu harus tolol dan nekat aja. Kalo pinter mah namanya insinyur.

Sumber : MBDC
Salam Bulu-bulu.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar